Selain 4 tingkat pendidikan formal RA, MI, MTs dan MA yang berada di bawah naungan yayasan Al-Miftah, Al-Miftah juga membentuk sebuah program baru, yaitu program Tahfidzul Qur'an.
Program tahfidz ini baru berjalan selama 2 tahun 8 bulan, di bawah binaan usth. Nihayatul Lailah, S. Pd.I. Selama kurun waktu yang terbilang singkat itu, 2 dari sekian siswa yang menghafal dari nol berhasil menyelesaikan hafalannya sampai 30 juz dengan lancar. Mereka adalah Tutik Ainur Marsyanda kelas XII MA, dan Izzatus Saniyah kelas IX MTs.
Sebagaimana program tahfidz pada umumnya sebelum menuju acara wisuda/tasyakkur hifdzil qur'an, peserta calon wisuda wajib mengikuti ujian simaan Al-Qur'an 30 juz bil ghaib. Namun dengan konsep yang berbeda, ujian pengambilan samad ini dilakukan di rumah masing-masing peserta dengan jeda satu hari secara bergantian.
Ujian berlangsung dari hari Jum'at malam hingga Senin malam (9-12/5/25).
"Ujian berjalan dengan khidmat, para penyimak benar-benar dibuat tertegun dan terharu mendengar setiap ayat yang dilantunkan dengan lancar", terang salah satu ustadzah yang ditugaskan sebagai _pentasmik_.
Dalam sambutannya setelah pembacaan doa khotmil qur'an, kepala madrasah MTs. Miftahul Ulum K. Toyyib Syukri, S.Pd.I menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas terlaksananya ujian simaan 30 juz bil ghaib ini".
"Kami para guru Al-Miftah sangat bersyukur atas terlaksananya ujian ini. Alhamdulillah di angkatan pertama mampu meluluskan 2 orang siswa sebagai penghafal Al-Qur'an", tambahnya.
Tidak hanya itu, beliau juga sampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang mendukung program tahfidz ini, terutama kepada kedua orang tua peserta karena telah memberikan izin dan dukungan penuh kepada putrinya untuk mengikuti program tahfidz.
Usth. Nihayah yang akrab disapa usth. Aay itu juga turut menyampaikan pesan dan kesannya selama ia menjabat sebagai pembina dari program tahfidz itu sendiri. Ia mengatakan bahwa perjalanan seorang hafidzah itu tidak cukup hanya dengan ujian simaan 30 juz bil ghaib, tapi lebih dari itu perjalanan seorang hafidzah adalah perjalanan panjang sampai hari kiamat. Karena menurutnya seorang hafidzah harus mampu menjaga dan merawat hafalannya sampai akhir hayat dan juga dapat mengamalkan dari setiap kandungan ayat al-Qur'an yang telah dihafalkan.
Tapi ia pun merasa bangga atas pencapaian peserta didiknya yang mampu menghafal Al-Qur'an 30 juz sesuai target, yaitu 2 tahun 8 bulan.
"Jujur saya sebagai pembina bangga sama mereka, karena mereka mampu menyelesaikan hafalan sesuai target kami, yaitu dalam kurun waktu 2 tahun 8 bulan. Kami pun berharap semoga mereka menjadi hafidzah yang amanah dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya", tuturnya kemudian. [AQ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar